Minggu, 03 Juli 2011

komunikasi pada bayi, balita dan anak

BAB II
PEMBAHASAN
A.PRINSIP KOMUNIKASI
1.Faktor teknis
Faktor yang bersifat teknis yaitu kurangnya penguasaan teknis komunikasi. Teknik komunikasi mencakup .unsur-unsur yang ada dalam komunikator dikala mengungkapkan pesan menjadi lambang-lambang. kejelian dalam memilih saluran, metode penyampaian pesan.
2.Faktor perilaku
Bentuk dari perilaku yang dimaksud adalah perilaku komunikan yang bersifat : pandangan yang bersifat apriori, prasangka yang didasarkan atas emosi, suasana yang otoriter, ketidak mampuan untuk berubah walaupun salah, sifat yang egosentris.
3.Faktor situasional
Kondisi dan situasi yang menghambat komunikasi misalnya situasi ekonomi, sosial, politik dan keamanan
4.Keterbatasan waktu
Sering karena keterbatasan waktu orang tidak berkomunikasi, atau berkomunikasi secara tergesa-gesa, yang tentunya tidak akan bias memenuhi persyaratan-persyaratan komunikasi.
5.Jarak Psychologis/status social
Jarak psychologis biasanya terjadi akibat adanya perbedaan status, yaitu
status sosial maupun status dalam pekerjaan. Misalnya, seorang pesuruh akan sulit berkomunikasi dengan seorang menteri karena ada jarak psichologis yaitu pesuruh merasa statusnya terlalu jauh terhadap menteri. Selanjutnya, ada orang yang hanya ingin mendengar informasi yang dia senangi saja, sedangkan informasi lainnya tidak.
6.Adanya evaluasi terlalu dini
Seringkali orang sudah mempunyai prasangka, atau sudah menarik suatu
kesimpulan sebelum menerima keseluruhan informasi atau pesan. Hal ini jelas menghambat komunikasi yang baik.

7.Lingkungan yang tidak mendukung
Komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika dilakukan dalam lingkungan yang menunjang, berikut ini beberapa contoh suasana lingkungan yang tidak menunjang atau mendukung yaitu :
• Keadaan suhu (terlalu panas atau terlalu dingin)
• Keadaan ribut atau bising
• Lingkungan fisik yang tidak mendukung (ruang terlalu sempit/kurang keleluasaan
pribadi)
8.Keadaan si komunikator
Keadaan fisik dan perasaan komunikator sangat berpengaruh terhadap berhasil atau gagalnya komunikasi. Misalnya :
• Komunikator sedang mempunyai masalah pribadi hingga pikiran kacau. Hal ini akan mengakibatkan pesan yang disampaikannya juga kacau, tidak sistematis hingga membingungkan pendengar/sasaran.

• Komunikator sedang sakit, juga mempengaruhi komunikasi, atau kalau komunikator mempunyai cacat seperti suara sengau. gagap dan sebagainya akan mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak jelas tertangkap oleh sasaran.

9.Gangguan bahasa
a. Komponen semantik : Gangguan Semantik ialah gangguang komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan (Blake, 1979).
Gangguang semantik sering terjadi karena : Kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai bahasa asing sehingga sulit dimengerti oleh khalayak tertentu, bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh penerima, dan komponen semantik meliputi, pengetahuan objek, hubungan objek dan hubungan peristiwa (M.Lahey, 1989)
b. Komponen Struktur
 Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya sehingga membingungkan penerima.
 Komponen Struktur meliputi, fonologi, morfologi, dan sintaksis (M.Lahey, 1989)
 Komponen Penggunaan / Pragmatik
Komponen pragmatik meliputi fungsi dan konteks. Penguasaan akan komponen ini menjadikan mampu mengawali komunikasi, memelihara komunikasi dan mengakhiri komunikasi (M. Lahey, 1989)
10.Rintangan fisik
Rintangan fisik adalah rintangan yang disebabkan karena kondisi geografis misalnya jarak yang jauh sehingga sulit dicapai, tidak adanya sarana kantor pos, kantor telepon, jalur transportasi dan semacamnya. Dalam komunikasi antar manusia rintangan fisik bisa juga diartikan karena adanya gangguan organik, yakni tidak berfungsinya salah satu panca indra penerima.
11.Rintangan kerangka berpikir

B.Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Komunikasi adalah pengiriman pesan atau tukar menukar informasi atau ide / gagasan ( Oxford Dictionary ). Komunikasi adalah suatu proses ketika informasi disampaikan kepada orang lain melalui symbol, tanda, atau tingkah laku ( Haber, 1987 ). Komunikasi bisa berbentuk komunikasi verbal, komunikasi nonverbal, dan komunikasi abstrak ( Champbell dan Glasper, 1995 ).

* Efektif tidaknya suatu komunikasi juga akan dipengaruhi oleh komponen -komponen berikut ini :
a.Sender / pengirim / sumber pesan / komunikator
b.Message / pesan / informasi
c.Receiver / penerima pesan
d.Channel / media yang digunakan
e.Objective / tujuan

Komunikator juga perlu memperhatikan kesadaran para penerima bahwa komunikator sedang berusaha mempengaruhi mereka. Orang yang sebelumnya telah dihadapkan pada beberapa upaya persuasi akan memberikan tanggapan yang berbeda dengan orang yang belum pernah dipengaruhi sebelumnya. Fiske dan Hartley (1980;79) menunjukkan faktor-faktor umum yang mempengaruhi efektivitas suatu komunikasi :
1. Semakin besar monopoli sumber komunikasi terhadap penerima, semakin besar kemungkinan penerima akan menerima pengaruh atau pesan tersebut.
2. Pengaruh komunikasi yang paling besar adalah pada saat pesan yang disampaikan sesuai dengan pendapat, kepercayaan dan watak penerima.
3. Komunikasi dapat menyebabkan perubahan yang efektif atas masalah yang tidak dikenal, dianggap ringan, dan bukan inti, yang tidak terletak pada pusat sistem nilai penerima itu.
4. Komunikasi akan lebih efektif jika sumber dipercaya memiliki keahlian, status yang tinggi, obyektif, atau disukai, tetapi yang paling utama adalah sumber memiliki kekuasaan dan dapat diidentifikasikan.
5. Konteks sosial, kelompok atau kelompok referensi akan menjadi penengah dalam komunikasi dan mempengaruhi apakah komunikasi akan diterima ataukah ditolak.

C. Komunikasi Sesuai Tumbuh Kembang Anak

Seorang ahli komunikasi (Laswe l l ) menganalisa komunikasi dengan Komunikasi sesuai Tumbuh Kembang Anak
1. Berkomunikasi dengan Bayi
Belum dapat mengekspresikan perasaan dan pikirannya dengan kata - kata, sehingga bahasa nonverbal sering digunakan mengungkapkan kebutuhan dengan tingkah laku dan bersuara yang dapat diinterpretasikan oleh orang sekitar .
 Untuk bayi yang masih muda ( usia < 6 bulan ) Berespon positif terhadap kontak fisik yang lembut. Perilaku menggerak ± gerakkan tangan, kaki, menendang yang merupakan rangsangan untuk memperoleh perhatian ( misalnya bayi ingin diberi sentuhan, didekap, digendong, diajak komunikasi dengan lembut ).  Untuk bayi yang lebih tua ( usia > 6 bulan )
Stranger anxiety atau cemas dengan orang asing yang belum dikenalnya, merupakan ciri perilaku yang sering muncul. Perhatiannya berpusat pada diri dan ibunya Perhatikan saat berkomunikasi dengannya. Lakukan komunikasi terlebih dahulu dengan ibunya dan atau mainan yang dipegangnya.

2. Berkomunikasi dengan Anak Balita ( Batita/usia bermain/toddler & Prasekolah )
Komunikasi verbal belum efektif, karena memang belum fasih dalam berbicara. Gunakan kata - kata simple, singkat, yang dikenal oleh anak karena anak hanya dapat menerima informasi secara harfiah. Beri pujian untuk hal-hal yang dicapai Sangat egosentris. Hanya melihat sesuatu berpusat pada dirinya (komunikasi berpusat pada dirinya). Kenalkan alat -alat yang akan digunakan, termasuk juga dengan cara kerjanya. Beri kesempatan untuk bertanya dan memegang alat khususnya untuk anak prasekolah (dengan melihat keadaan anak, sampai bagaimana alat tersebut akan digunakan ).

3. Berkomunikasi dengan Anak Usia Sekolah
 (Usia 5 - 8 tahun)
Anak usia tersebut, sangat memperhatikan keutuhan tubuhnya, oleh karena itu mereka peka terhadap sesuatu yang mengancam atau menyakitkan tubuhnya, sehingga beri pendekatan yang positif.
 Anak Usia 8 - 12 tahun
Anak sudah mampu berfikir secara konkrit sehingga komunikasi lebih mudah dilakukan, misalnya dengan memberi contoh melakukan injeksi pada boneka. Hubungan dengan pemberi perawatan biasanya terjalin baik, sehingga pengalaman masa lalu bisa diandalkan.






D. Kebutuhan Nutrisi pada Bayi dan Balita
Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh danberkembang. Setiap anak mempunyai kebutuhan-kebutuhan nutrien yang berbeda dan karakteristik yang khas dalam mengkonsumsimakanan.
Dampak nutrisi pada tumbuh-kembang anak :
• Dampak psikologis, mencakup 3 aspek:
Asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, todler, prasekolah, usia sekolah dan remaja akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu anak akan bertambah berat dan bertambah tinggi.
1. Psikodinamik
Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar melalui oral melalui oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapat kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral saat makan. Dampak psikodinamik yang diperoleh bayi adalah kepuasan.

2. Psikososial
Dampak psikososial yang diperoleh adalah tercapainya rasa percaya dan tidak percaya sebagai kegagalan dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Makanan dapat merupakan stimulus yang dapat meringankan rasa lapar anak, dan pemuasan yang konsisten terhadap rasa lapar dapat mempengaruhi kepercayaan anak pada lingkungannya, terutama keluarga.

3. Maturasi organic
Perkembangan organik yang dialami anak melalui makanan adalah pengalaman mendapatkan beberapa sensoris, spt rasa atau pengecapan, penciuman, pergerakan, perabaanperabaan. Dengan makanan anak akan dapat meningkatkan keterampilan, spt memegang botol susu, memegang cangkir, sendok; dan keterampilan koordinasi gerak, seperti: menyuap dan menyendok makanan.
Gizi Seimbang adalah Keadaan yang menjamin tubuh memperoleh makanan yang cukup mengandung semua zat gizi dalam jumlah yang dibutuhkan. Gizi lengkap dan seimbang harus mengandung:
• Bahan makanan sumber tenaga yang berfungsi untuk beraktifitas.
contoh : beras, roti, kentang, mie.
• Bahan makanan sumber zat pembangun berfungsi untuk pembentukan, pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh. contoh: daging, ikan, telur (protein hewani) tempe, tahu (protein nabati) Gizi lengkap dan seimbang harus mengandung:
• Bahan makanan sumber zat pengatur berfungsi untuk mengatur proses metabolisme. contoh : sayuran: bayam, buncis, wortel, tomat. buah-buahan: pisang, pepaya, jeruk, apebuah-apel.

NUTRISI UNTUK BAYI 0 – 6 BULAN
satu bentuk rangsang untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak bayi adalah dengan menerapkan pola asah, asih dan asuh dalam perawatannya sehari-hari, dalam pemberian ASI juga perlu ditunjang dengan pemenuhan zat-zat gizi yang tepat. ASI merupakan sumber makanan utama dan paling sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan. Untuk itu harus diterapkan pola makan yang sehat agar zat gizi yang dibutuhkan dapat dipenuhi melalui ASI. ASI eklusif menurut WHO (World Health Organization) adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk, ataupun makanan tambahan lain. Sebelum mencapai usia 6 bulan sistem pencernaan bayi belum mampu berfungsi dengan sempurna, sehingga ia belum mampu mencerna makanan selain ASI. anjuran pemberian ASI eksklusif 6 bulan ini dikeluarkan juga oleh The American Dietetic Assosiation pada bulan oktober 2001
MAKANAN BAYI UMUR 6 – 12 BULAN
Dalam usia ini bayi mampu berkomunikasi meski dalam bentuk sangat sederhana. Berkat pemenuhan zat gizi yang diperolehnya dari ASI sejalan dengan peningkatan proses tumbuh kembang yang sedang dijalani, kini ASI saja tidak cukup untuk memenuhi zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya, maka mulai usia ini perlu diperkenalkan beberapa jenis makanan padat yang disebut Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).


MAKANAN UNTUK PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-18 BULAN
Asupan zat-zat gizi yang lengkap masih terus dibutuhkan anak selama proses tumbuh kembang masih terus berlanjut. Zat gizi yang dibutuhkan anak usia 12-18 bulan ini porsi makanan yang dikonsumsi sekarang ini yang bertambah, sesuai dengan pertambahan berat tubuhnya dan peniningkatan proses tumbuh kembang yang terjadi. Tubuh anak tetap membutuhkan semua zat gizi utama yaitu karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin dan mineral. Asupan makanan sehari untuk anak harus mengandung 10-15% kalori, 20-35% lemak, dan sisanya karbohidrat. Setiap kg berat badan anak memerlukan asupan energi sebanyak 100 kkal.Asupan lemak juga perlu ditingkatkan karena struktur utama pembentuk otak adalah lemak. Lemak tersebut dapat diperoleh antara lain dari minyak dan margarine.

 Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Oleh karenanya, pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini, antara lain dengan pengenalan jam-jam makan dan variasi makanan.
 Gizi seimbang dapat dapat dipenuhi dengan pemberian makanan “empat sehat lima sempurna”.
 Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang diperlukannya secara utuh dalam satu hari

Pada usia balita, anak mulai memiliki daya ingat yang kuat dan tajam, sehingga apa yang diterimanya akan terus melekat erat sampai usia selanjutnya. Dengan memperkenalkan anak pada jam-jam makan yang teratur dan variasi jenis makanan, diharapkan anak akan memiliki disiplin makan yang baik. Pola makan yang baik semestinya juga mengikuti pola gizi seimbang, yaitu pemenuhan zat-zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan diperoleh melalui makanan sehari-hari. Dengan makan makanan bergizi seimbang secara teratur, diharapkan pertumbuhan anak akan berjalan optimal. Disadari maupun tidak, Anda sedang mengajarkan pola hidup teratur dan sehat pada anak sejak dini.



Makan dan minum adalah sangat penting bagi setiap mahluk hidup untuk kelangsungan hidupnya. Tapi sebenarnya apa saja sih yang kita dapatkan dari makanan sehingga bisa membantu hidup kita ? Unsur-unsur apa sajakah yang sebenarnya merupakan unsur penting dari makanan yang kita konsumsi ? Secara sederhana, makanan dan minuman yang kita konsumsi memberikan beberapa unsur yang penting bagi tubuh yaitu: Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin, Mineral dan Air.
a. KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah sumber kalori utama bagi hampir semua penduduk dunia, khususnya bagi penduduk negara yang sedang berkembang. Walaupun jumlah kalori yang dihasilkan hanya 4 kkal dari 1 gram karbohidrat, namun bila dibanding protein dan lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang lebih mudah didapat.
Porsi terbesar dari energi tubuh ( 40- 50 %) kebutuhan kalori berasal dari KH ( sumber energi utama). Karbohidrat merupakan makanan utama yang terjangkau oleh masyarakat. KH disimpan terutama dalam bentuk glikogen dalam jaringan hati dan otot. Bila energi tdk terdapat dari KH, maka diambil dari protein dan lemak.
KH didapat dalam bentuk :
a. Monosakarida ( glukosa, fruktosa, galaktosa)
b. Disakarida ( laktosa, sukrosa, maltosa, isomaltosa)
c. Polisakarida ( tepung, dektrin, glikogen, selulosa)
Fungsi karbohidrat :
Fungsi dari zat karbohidrat bagi tubuh selain sebagai penghasil energi bagi tubuh, karbohidrat juga sebagai cadangan tenaga bagi tubuh serta memberikan rasa kenyang selain itu karbohidrat berfungsi untuk mencegah timbulnya pemecahan protein tubuh yang berlebihan, mencegah kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein.
Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan penyakit busung lapar (merasmus) yang lebih tampak secara fisik jika terjadi pada kelompok balita. Tanda-tanda penyakit ini adalah muka pucat kelihatan tua, rambut merah dan jarang dan pada tingkat akut dapat menyebabkan kematian. Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan pangan nabati misalnya : beras, jagung, sorghum, gandum, ketela pohon, ubi jalar dan talas kentang. Karbohidrat yang terdapat dalam bahan pangan hewani pada umunya disimpan dalam bentuk glikogen yang banyak terdapat dalam hati.
b. PROTEIN
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk menjaga keseimbangan osmoyik plasma. Protein terdiri dari dua puluh empat asam amino, di antaranya sembilan asam amino esensial (treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan selebihnya asam amino nonesensial. Jika jumlah protein dalam tubuh tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal. Jika jumlahnya kurang, dapat menyebabkan kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk dapat menyebabkan kwshiorkor(kurang protein) dan marasmus (kurang protein dan kalori). Komponen zat ggizi protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang, buncis, dan padi-padian. Molekul protein mengandung unsur-umsur C (Carbon), H (Hidrogen), O (Oksigen), N (Nitrogen), P (Phospor), S (Sulfur) dan terkadang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga (Winarno, 2002).

Fungsi protein :
Protein bagi tubuh adalah untuk pertumbuhan, pada masa pembentukan janin hingga usia balita diperlukan protein yang berkualitas tinggi, memperbaiki sel-sel yang telah aus atau rusak terutama pada saat setelah sakit maka jumlah sel-sel dalam tubuh yang telah rusak perlu dibentuk kembali, menyediakan bahan untuk pembuatan plasma kelenjar, diperlukan dalam proses metabolisme dalam tubuh, sebagai cadangan energi dan apabila sumber energi dan karbohidrat telah berkurang maka protein dapat dijadikan sumber energi baru dan menjaga keseimbangan asam basa dalam darah.
Kebutuhan protein bagi seorang dewasa adalah 1 gram untuk setiap 1 kilogram berat badannya setiap hari. Untuk anak-anak yang sedang tumbuh , diperlukan protein dalam jumlah yang lebih banyak, yaitu 3 gram untuk setiap kilogram berat badan. Perbedaan ini disebabkan karena pada anak-anak, protein lebih banyak dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan, sedangkan pada orang dewasa fungsi protein hanya untuk mempertahankan jaringan tubuh dan mengganti sel-sel yang telah rusak.
Kekurangan konsumsi protein pada anak-anak dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan badan si anak. Pada orang dewasa kekurangan protein mempunyai gejala yang kurang spesifik, kecuali pada keadaan yang telah sangat parah seperti busung lapar. Busung lapar yang banyak di derita oleh kelompok rawan gizi terutama bayi dan balita sungguh memprihatinkan. Pemerintah dengan beberapa program gizi telah berupaya untuk mengatasi masalah gizi tersebut.
Kwashiorkor merupakan salah satu penyakit yang timbul akibat kekurangan protein, yang banyak diderita oleh bayi dan anak pada usia enam bulan sampai usia tiga tahun (balita). Ciri penderita kwashiorkor adalah Pembengkakan pada kaki dan tangan, wajah sembab, otot kendur, rambut kemerahan dan mudah putus.
Penggunaan berbagai bahan makanan campuran dapat membantu memenuhi kebutuhan akan protein. Dengan menyajikan makanan campuran diharapkan kekurangan zat gizi pada satu jenis pangan dapat ditutupi dari penggunaan bahan pangan lainnya. Jika hanya menggunakan satu jenis sumber pangan dikhawatirkan kebutuhan gizi akan sulit dipenuhi. Saat ini pemberian makanan tambahan terutama untuk bayi dan balita sudah mulai divariasikan. Kekurangan protein sangat berdampak buruk pada kesehatan terutama pada masa pertumbuhan. Oleh karena itu komposisi makanan yang mengandung protein perlu mendapat perhatian dalam menyusun menu di dalam keluarga.
Menurut sumbernya protein terbagi dua, yaitu
• Protein hewani
Protein hewani merupakan protein yang berasal dari pangan hewani seperti daging, susu, telur, dan ikan. Protein ini mempunyai bentuk struktur menyerupai struktur asam amino dalam tubuh manusia dan susunan asam amino-nya lebih komplit serta nilai cerna relatif lebih baik daripada protein nabati. Protein ini sangat sangat penting artinya pada pembentukan jaringan dan sel-sel otak saat janin masih berusia dua bulan sampai anak berusia dua tahun. Oleh sebab itu para ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi terutama yang banyak mengandung protein hewani.

• Protein nabati.
protein nabati merupakan protein yang bersumber dari tumbuhan seperti padi-padian, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan buah buahan. Protein ini mutunya tidak sebaik bila dibandingkan dengan protein hewani sebagai contoh gandum kekurangan asam amino lysine, nasi kekurangan lysine dan thrionine, jagung kekurangan tryptophan dan lysine sedangkan kacang-kacangan kekurangan tryptohan dan lysine sedangkan kacang-kacangan kekurangan methionine. Oleh sebab itu perlu ada suplemen/sumbangan dari pangan hewani dan keanekaragaman bahan pangan untuk melengkapi kekurangan tersebut agar pembentukan protein dalam tubuh dapat terjadi secara sempurna.
Kebutuhan protein per hari (per kg BB)
Usia Berat badan (kg) Tinggi badan (cm) Protein (gr)
0-6 bulan
7-12 bulan
1-3 tahun
4-6 tahun
7-9 tahun
Laki-laki
10-12 tahun
13-15 tahun
16-18 tahun
Perempuan
10-12 tahun
13-15 tahun
16-18 tahun 6
8,5
12
18
25
35
46
55
37
48
50 60
71
90
110
120
138
150
160
145
153
154 10
18
25
39
45
50
60
65
50
57
50


c. LEMAK
Lemak merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein. Dengan adanya kelebihan konsumsi lemak yang tersimpan sebagai cadangan energi maka jika seseorang berada dalam kondisi kekurangan kalori, maka lemak merupakan cadangan pertama yang akan digunakan untuk mendapatkan energi setelah protein.
Lemak sendiri terdiri dari asam lemak dan gliserol 5). Apabila dalam makanan kita terdapat kelebihan karbohidrat dan lemak dari yang diperlukan oleh tubuh, maka lemak dan karbohidrat tersebut tidak akan langsung dibakar. Tetapi kelebihan ini akan diubah oleh tubuh menjadi lemak dan disimpan sebagai cadangan tenaga yang akan diambil jika tubuh membutuhkan sewaktu-waktu.Lemak cadangan ini terutama disimpan di bawah kulit dan sekitar otot. Selain itu, terdapat pula simpanan lemak di sekitar jantung, paru-paru, ginjal dan organ tubuh lainnya.
Cadangan lemak memang diperlukan di dalam tubuh. Tetapi jika cadangan ini jumlahnya terlalu banyak dapat berdampak pada gangguan kesehatan. Orang yang di dalam tubuhnya terdapat timbunan lemak dalam jumlah yang berlebihan mempunyai kecendrungan untuk menderita penyakit jantung, ginjal, diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit lainnya. Seseorang dengan kelebihan berat badan 10 % dari berat idealnya, maka orang tersebut sudah dapat digolongkan gemuk.
Lemak berfungsi sebagai sumber cadangan energi, sumber asam lemak esensial, pelarut vitamin A, D, E dan K, memberikan cita rasa pada makanan serta dapat mengatur suhu tubuh.
Manusia dapat digolongkan makhluk omnivora. Artinya makannya terdiri dari bahan hewani maupun nabati, karena itu dapat menerima minyak dan lemak dari berbagai sumber baik ternak maupun tanaman. Minyak merupakan jenis makanan yang paling padat energi, yaitu mengandung 9 kkal per gram atau 37 kilojoul per gram. Susunan menu manusia sangat bervariasi terutama terhadap proporsi relatif protein, karbohidrat, dan lemak/minyaknya, lokasi, kebiasaan, dan tradisi. Konsumsi lemak/minyak meskipun dapat fleksible jumlahnya dalam diet, tetapi perlu diperhatikan akibat dari konsumsi lemak dan minyak yang tinggi terhadap metabolisme dan kesehatan manusia.
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Tetapi lemak dan minyak sering kali ditambahkan dengan sengaja ke bahan makanan dengan berbagai tujuan. Berbagai bahan pangan seperti daging, ikan, telur, susu, apokat, kacang tanah, dan beberapa jenis sayuran mengandung lemak atau minyak yang biasanya termakan bersama bahan tersebut.
Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol 6), sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol 7). Lemak hewan darat seperti lemak susu, lemak babi dan lemak sapi. Lemak hewan laut seperti minyak ikan paus, minyak ikan cod, minyak ikan Herring berbentuk cair dan disebut minyak.
d. Vitamin
vitamin Empat belas telah diidentifikasi untuk memainkan peran kunci dalam metabolisme tubuh sehat. Vitamin ini termasuk vitamin A, D, E, K, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B6 (pyridoxine), B12 (cyanocobalamine), C, biotin, asam folat, niacin, dan asam pantotenat. Dengan pengecualian langka vitamin D, tubuh manusia tidak mampu membuat vitamin, dan mereka demikian penting. Vitamin berfungsi terutama sebagai kofaktor (penolong) di berbagai metabolik (produksi energi) proses tubuh. Kekurangan dan toksisitas negara dari semua vitamin telah ditandai dan didokumentasikan dengan baik. Karena mereka telah dibahas secara luas di tempat lain (silakan lihat artikel berjudul "Vitamin") mereka tidak akan dibahas dalam artikel ini. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil dan dapat diperoleh dari berbagai sumber makanan.
e. CAIRAN
Air
Air merupakan kebutuhan nutris yang sangat penting,mengingat kebutuhan air pada bayi mencapai 75-80% dari berat badan.air bagi tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran selluler, medium untuk peng
Mineral
Mineral yang anorganik (tidak dibuat oleh makhluk hidup) zat-zat yang penting untuk berfungsinya tubuh. Mineral dibagi menjadi dua kategori umum: elektrolit dan elemen. Elektrolit harus dikonsumsi dalam jumlah relatif besar, tetapi elemen yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Elektrolit adalah lebih penting dari mineral dan termasuk natrium, kalium, klorida, kalsium, magnesium, dan fosfor. Sodium merupakan elektrolit utama dari darah dan cairan yang mandi jaringan (cairan ekstraselular). natrium darah yang rendah dapat mengakibatkan kebingungan, kejang, irama jantung tidak menentu, dan mungkin kematian.
Kalium merupakan elektrolit utama hadir di dalam sel. Kekurangan Kalium hasil dalam kelemahan, irama jantung tidak menentu, dan kematian. Kalsium dan fosfor merupakan komponen mineral utama tulang manusia dan gigi. Hasil kekurangan kalsium dalam penipisan tulang (osteoporosis) yang mengakibatkan patah tulang. Persyaratan kalsium harian yang direkomendasikan adalah sekitar 800 miligram pada anak dan 1000-1200 mg pada orang dewasa. Klorida hampir selalu hadir dalam hubungan dengan natrium (garam meja adalah natrium klorida) dan kekurangan adalah selalu terkait dengan kekurangan natrium. Kekurangan magnesium relatif umum, namun hanya sangat parah hasil deficienies dalam masalah jantung-irama. Kebanyakan elektrolit luas melimpah di alam dan lebih dari cukup hadir dalam diet seimbang. Sumber terbaik kalsium adalah makanan susu.
Jejak elemen termasuk besi, seng, tembaga, mangan, fluorida, iodida, belerang, molibdenum, dan beberapa elemen kecil yang relatif tidak penting. Besi adalah yang paling penting dari semua elemen karena sangat penting dalam struktur hemoglobin, sel molekul darah merah yang membawa oksigen ke jaringan. Kekurangan zat besi-terutama dari perdarahan berkepanjangan atau ekstensif, seperti pada wanita dengan anemia periode-menyebabkan berat. Fluoride sangat penting untuk perkembangan kesehatan gigi anak yang sangat muda dan ditambahkan ke mayoritas pasokan air kota. Kekurangan dari sebagian besar mineral lainnya tidak pernah ditunjukkan pada manusia, namun penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa kekurangan yang mungkin. elektrolit Mirip dengan, elemen hadir dalam jumlah yang lebih dari cukup dalam diet seimbang.
Meskipun tidak mutlak penting, serat dalam diet memainkan peran penting dalam berfungsinya sistem pencernaan. Tidak ada atau rendah serat dapat menyebabkan sembelit yang parah dan penyakit diverticular dari usus besar. Alam sumber serat termasuk buah-buahan, sayuran, dan sereal.
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yaitu :
1. Kalsium merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung dan produksi susu. Kalsium akan dieksresikN 70% dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 15-25% bertahan dan tergantung dalam keceptan pertumbuhan.
2. Kloridasangat berguna dalam pengeluaran tekanan osmotic serta keseimbangan asam dan basa. Klorida dapat diperoleh dari garam, daging, susus dan telur.
3. Kromium berguna untuk metabolism glukosa dan metabolism dalam insulin. Kromium dapat diperoleh dari ragi.
4. Tembaga berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin, penyerapan besi, dll. Tembaga dapat diperoleh dari hati, daging, ikan, padi, dan kacang-kacangan.
5. Flour mnerupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur gii dan tulang, sehingga jika kekurangan dapat menyebabkan karies gigi. Sumber flour terdapat dsalam air, makanan laut, dan tumbuh-tumbuhan.
6. Iodium harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium dapat diperoleh dari garam.
7. Zat besi merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur hemoglobin untuk pengangkutanCO2 dan O2. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia dan osteoporosis. Sedangkan kelebihan dapat mengakibatkan sirosis, gastritis, dan hemolisis. Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuning telur, sayuran hijau, padi, dan tumbuhan.
8. Maknesium berguna dalam aktifitas enzim pada metabolisme karbohidrat dan sangat penting dalam proses metabolisme.kekurangan mangnesium menyebabkan hipokalsemia atau hipokalemia,maknesium dapat diperoleh dari biji-bijian, kavang-kacangan,daging dan susu.
9. Mangan berfungsi dalam aktifitas enzim.mangan dapat diperoleh kacang-kacanagn padi , biji-bijian, dan sayur-sayuran hijau.
10. Fosfor merupakan unsure pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi.kekurangan fosfor dapat menyebabkan kelemahan otot.fosfor dapat diperoleh dari susu,kuning telur,kacang-kacangan,padi-padian dan lain-lain.
11. Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran implus saraf,keseimbangan cairan,dan pengaturan irama jantung,kalium dapat diperoleh dari semua makanan.
12. Natrium berguna dalam pengaturan tekanan osmotic serta pengaturan keseimbangan asam dan basa,dan cairan.kekurangan cairan dapat mengakibatkan kram otot,nausea,dehidrasi dan hipotensi.natrium dapat diperoleh dari garam,susu,telur,tepung dan lain-lain.
13. Sulfur merupakan unsure pokok protein seluler yang membantu proses metabolism jarinagn saraf.sulfur dapat di peroleh dari makanan protein.
14. Seng merupakan unsure pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase yang penting dalam pertukaran CO2.seng dapat diperoleh dari daging ,padi-padian,kacang-kacangan,dan keju.



E. Total Energi dan Parenteral nutrisi
Komisi ahli FAO/WHO dalam tahun 1971 mengemukan bahwa rekruitmen dari kalori harus disesuiakan dengan berat badan selama masa pertumbuhan.
Kebutuhan energi rata-rata dari bayi.
umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)
FAO (1971) Nelson (1969)
3 bulan 120
3-5 bulan 115
6-8 bulan 110
9-11 bulan 105
Rata-rata selama masa bayi 112 110(100-120)
Nelson tidak membedakan jenis kelamin dalam masa remaja. Perbedaan tersebut sebenarnya diperlukan, mengingat dalam masa remaja terjadi perbedaan dari permulaan pubertas dan juga perbedaan rekruitmen dari nutrient lain.







Kebutuhan energy anak diatas 1 tahun
umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)
FAO (1971) Nelson (1969)
Anak
1 112 110
1-3 101 100
4-6 91 90
7-9 78 80
Remaja pria
10-12 71 70
13-15 57 60
16-19 49 50
Remaja wanita
10-12 62 70
13-15 50 60
16-19 43 50

Kalori yang diberikan akan digunakan untuk :
• Metabolism basal : bayi membutuhkan 55 kal/kgBB/hari, kemudian pada usia selnjutnya berkurang dan setelah dewasa menjadi 25-30 kal/kgBB/hari. Metabolism basal meningkat 10% untuk tiap kenaikan suhu 10C.
• Specific dynamic Action (SDA) ialah kenaikan kalori yang diperlukan diatas keperluan metabolism basal, yang disebabkan oleh peristiwa makan dan mencerna makanan. Pada masa bayi rata-rata 7-8% dari seluruh masukan kalori, sedangkan pada anak kira-kira 5% bila diberikan makanan biasa.
• Pembuangan ekskreta (sisa yang tidak terpakai): biasanya tidak lebih dari 10%.
• Aktifitas jasmani : 15-25 kal/kgBB/hari. Pada saat sangat aktif dapat mencapai 50-80 kal/kgBB untuk waktu yang singkat, misalnya saat berolahraga (atletik, berenang, dan sebaginya).
• Pertumbuhan merupakan jumlah kalori yang tidak digunakan untuk keperluan tersebut diatas dan merupakan kalori yang disimpan.
Bergantung pada fase pertumbuhan, pad hari-hari permulaan kira-kira 20-40 kal/kgBB/hari, kemudian berkurang sehingga pada akhir masa bayi menjadi 15-25 kal/kgBB/hari. Pada masa remaja kenutuhan kalori untuk pertumbuhan akan menigkat lagi.
Kalori dalam makanan berasal dari nutrient protein, lemak, dan karbohidrat. Setiap gram protein menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori dan karbohidrat 4 kalori.
Distribusi kalori dalam makanan anak yang dalam keseimbangan diet (balnced diet) ialah 15% berasal dari protein, 35% dari lemak, dan 50% dari karbohidrat. Menurut Platt (1961), bila makanan tersebut diukur nilai gizinya dengan Net Dietary protein calories % atau NDpCals %, maka sesuatu makanan bernilai cukup (adekuat) sebagai berikut :
• Masa bayi : 8,0
• Anak 1-3 tahu : 7,8
• Anak 4-9 tahun : 5,9
• Masa remaja : 8,0
Kelebihan kalori yang tetap setiap hari sebanyak 500 kalori, dapat menyebabkan kenaikan berat badan 500 gram dalam seminggu.









BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Ada cara/ trik yang digunakan perawat untuk berkomunikasi pada bayi, balita adn anak. Hal ini dianggap penting karena akan mempengaruhi pola tumbuh kembang seorang anak dan perkembangannya harus pula didukung oleh nutrisi cukup yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral agar tercapainya tumbuh kembang anak yang optimal dan kesehatan anak selalu tetap terjaga.






















DAFTAR PUSTAKA
Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Widya. 2004. Karya Nasional Pangan dan Gizi: Jakarta
Dahlan. Fungsi Zat Gizi Dan Sumbernya Dalam Bahan Makanan. Forum positif Blog.2010 diakses tanggal 22 Mei 2011
Hidayat, Aiziz Alimul. 2006. Pengantar Ilmu keperawatan Anak. Buku 1. jakarta: Salemba Medika.
Nurcahyo. Bayi Baru Lahir Dan Bayi Normal. Apotik online dan media informasi obat_penyakit :: m e d i c a s t o r e . c o m. (diakses 23 Mei 2011)
Nurlaila. 2008. Pengkajian Keperawatan pada Anak. www.google- file:///anak.html (diakses 23 Mei 2011)
Sacharin, Rosa M. 1996.Prinsip Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta: EGC
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. jakarta: EGC.
http://drlizagizi.blogspot.com/2007/12/nutrisi-dan-gizi-untuk-bayi-dan-balita.html, diaskses tanggal 22 Mei 2011
http://www.smakristencilacap.com/arti-pemasaran-dan-manajemen-pemasaran/faktor-yang-mempengaruhi-efektivitas-komunikasi/, diaskses tanggal 22 Mei 2011

1 komentar: