Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 69 jenis lainnya dapat
menyebabkan kanker (karsinogenik) bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon
monoksida,sianida, arsen,formalin, nitrosamine, dsb.
Racun dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat
memicu terjadinya kanker.
Pada awalnya rokok mengandung 8 – 20 mg nikotin dan setelah di bakar nikotin yang masuk ke dalam sirkulasi darah hanya
25 %. Walau demikian jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 detik untuk sampai ke otak manusia. Penyakit-penyakit
yang diketahui dapat disebabkan oleh rokok antara lain : kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker lambung, penyakit
jantung koroner, pneumonia, gangguan sistem reproduksi dll.
Nikotin itu di terima oleh reseptor asetilkolin-nikotinik yang kemudian membaginya ke jalur imbalan dan jalur adrenergik.
Pada jalur imbalan, perokok akan merasakan rasa nikmat, memacu sistem dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa
lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar. Sementara di jalur adrenergik, zat ini akan
mengaktifkan sistem adrenergik pada bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan sorotonin. Meningkatnya serotonin
menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus keinginan mencari rokok lagi. (Agnes Tineke, Kompas Minggu 5 Mei 2002:
22).
Hal inilah yang menyebabkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok, karena sudah ketergantungan pada nikotin.
Ketika ia berhenti merokok rasa nikmat yang diperolehnya akan berkurang.
2. Ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih
merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
banyak saja orang yang tetap merokok. Salah satu alasannya adalah kandungan nikotin di dalam rokok akan menimbulkan
kecanduan bagi para penghisapnya sehingga apabila mereka tidak merokok, mereka akan merasakan gangguan seperti
gelisah, berkeringat dingin, sakit perut dll. Kemudian ketika mereka merokok kembali & nikotin telah menyentuh otak lagi,
barulah mereka akan merasa tenang & dapat berkonsentrasi.
Oleh sebab itu banyak perokok yang akan terus menjadi perokok seumur hidupnya, walaupun apabila mereka mempunyai
keinginan yang kuat untuk berhenti, mereka sulit menghentikan kecanduan mereka terhadap rokok. Salah satu hal lain yang
turut menjadi keprihatinan adalah jumlah perokok yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini berarti bahwa terdapat
pertambahan perokok baru setiap saat yang kemungkinan besar akan terus menjadi perokok aktif seumur hidupnya. Perokok
baru tersebut sebagaian besar adalah anak-anak & remaja.
3.Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung
bahan pengiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara.
Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang
macet.
4.Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan
kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan
rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang
mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup
pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan
mendatangkan devisa.
5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan
yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara
sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan
terkena penyakit kanker.
Kenapa Remaja Merokok?
Salah satu penyebab kenapa perokok baru terus bertambah adalah karena gencarnya iklan rokok yang beredar di masyarakat, ditambah dengan adanya image yang dibentuk oleh iklan rokok tersebut sehingga terlihat seakan orang yang merokok adalah orang yang sukses & tangguh yang dapat melalui rintangan apapun.
Iklan, promosi ataupun sponsor kegiatan yang dilakukan oleh para produsen rokok merupakan sarana yang sangat ampuh untuk mempengaruhi remaja & anak-anak.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Hamka beserta Komnas Anak pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa sebanyak 99,7 % anak melihat iklan rokok di televisi, dimana 68 % mengatakan memiliki kesan positif terhadap iklan rokok tersebut & 50 % mengatakan menjadi lebih percaya diri seperti di iklan.
Untuk remaja, pengaruh pergaulan teman sebaya juga turut menjadi andil untuk pertumbuhan perokok baru. Terkadang remaja menjadi perokok pemula karena adanya desakan dari teman-teman mereka untuk dapat diterima dalam pergaulan ataupun supaya dapat dipandang lebih keren oleh lawan jenisnya. Para remaja tersebut tentu belum mengerti benar mengenai bahaya yang dapat disebabkan oleh rokok ataupun penyakit yang dapat timbul karena rokok. Hal ini tentu harus menjadi perhatian tersendiri bagi para orang tua untuk dapat memberi pemahaman terhadap anak-anaknya.
Bahaya Rokok pada Remaja
Pada remaja, masalah kesehatan jangka pendek termasuk diantaranya penyakit yang dapat timbul akibat rokok adalah gangguan pernafasan, kecanduan nikotin serta meningkatnya resiko untuk menggunakan bahan berbahaya lain termasuk obat terlarang. Sedangkan masalah jangka panjangnya adalah kenyataan bahwa sekali orang telah menjadi perokok aktif maka biasanya akan terus menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya.
Berikut beberapa masalah lain yang dapat timbul akibat bahaya rokok :
1. Perokok mempunyai fungsi paru-paru yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang bukan perokok.
2. Merokok mengurangi pertumbuhan paru-paru.
3. Pada orang dewasa, penyakit yang disebabkan oleh rokok adalah penyakit jantung & stroke. Penelitian menunjukkan bahwa
hal tersebut juga mulai terlihat pada remaja yang menggunakan rokok.
4. Merokok dapat menurunkan performa & daya tahan tubuh para remaja, bahkan pada remaja yang aktif berolahraga.
5. Secara rata-rata, orang yang merokok 1 bungkus atau lebih setiap harinya berkurang hidupnya selama 7 tahun
dibandingkan orang yang tidak merokok.
6. Merokok sejak usia dini akan meningkatkan resiko untuk terkena kanker paru-paru. Untuk penyakit lain karena rokok maka
resikonya juga akan semakin meningkat apabila terus merokok.
7. Remaja yang menggunakan rokok mempunyai kemungkinan 3x lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak merokok
untuk menggunakan alkohol, 8x lebih banyak untuk menghisap ganja serta 22x lebih banyak untuk menggunakan kokain.
8. Merokok juga sering dihubungkan dengan terjadinya kelakukan beresiko lain seperti berkelahi ataupun melakukan hubungan
seksual secara dini. Bahaya merokok pada remaja dengan kata lain memberi efek buruk lebih dini.
Melindungi Remaja dari Bahaya Rokok
Berikut tips dari mayoclinic untuk membantu remaja agar dapat menjauhi rokok :
1. Pahami ketertarikan yang dapat ditimbulkan oleh rokok.
2. Terkadang remaja melihat rokok sebagai suatu bentuk pemberontakan atau sebagai cara untuk dapat diterima oleh teman-
temannya. Untuk mengetahui lebih jelas ajaklah anak berdiskusi mengenai rokok termasuk pandangannya mengenai rokok
tersebut.
3. Katakan tidak pada rokok.
Mungkin terkadang para orang tua merasa bahwa anak tidak pernah mendengarkan ucapan mereka, tetapi jangan patah
semangat. Tetaplah katakan tidak pada rokok & bilang bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima oleh anda.
4. Berikan contoh yang baik.
Anak biasanya akan meniru tindakan orang terdekatnya, jadi apabila orang tua melarang anaknya untuk merokok,
sebaiknya mereka pun juga tidak mengkonsumsi rokok.
5. Rokok bukanlah hal yang keren.
Tunjukkan pada anak bahwa merokok bukanlah sesuatu hal yang keren atau dapat dibanggakan. Rokok dapat membuat
nafas menjadi bau, membuat gigi menjadi kuning, menyebabkan batuk & kehilangan tenaga untuk dapat melakukan aktifitas
olahraga ataupun kegiatan lain.
6. Rokok membuang uang.
Merokok merupakan hal yang mahal. Bantu anak untuk menghitung pengeluaran yang harus dilakukan apabila
mengkonsumsi rokok selama seminggu, sebulan ataupun setahun. Bandingkan uang tersebut dengan barang elektronik
ataupun barang lain yang dapat diperoleh apabila tidak merokok.
7. Pahami tekanan dari teman sebaya.
Adanya teman yang merokok dapat mempengaruhi anak. Berikan mereka kepercayaan diri untuk dapat bersosialisasi
dengan teman mereka tanpa merokok.
8. Tangani kecanduan akibat rokok dengan serius.
Banyak remaja yang percaya bahwa mereka dapat berhenti merokok kapanpun mereka mau, tetapi kenyataannya nikotin
dapat membuat mereka menjadi kecanduan sama seperti pada orang dewasa.
9. Berikan gambaran mengenai masa depan mereka.
Anak-anak cenderung percaya bahwa mereka tidak akan terkena dampak buruk dari rokok. Tetapi masalah kesehatan
seperti kanker, serangan jantung & stroke sangat beresiko dialami oleh mereka yang merokok. Berilah contoh orang yang
anda kenal yang menderita karena rokok.
10.Awasi penggunaan produk bertembakau lainnya
Banyak jenis produk bertembakau lainnya yang dianggap lebih aman daripada rokok. Tetapi sebenarnya produks tersebut
sama saja dengan rokok, dapat menimbulkan ketergantungan serta bahaya kesehatan yang sama.
11.Ikut terlibat secara aktif.
Aktiflah untuk ikut terlibat dalam kegiatan pencegahan rokok baik di sekolah ataupun lingkungan rumah.
Apabila anak anda sudah terlanjur untuk merokok, jangan mengancam dengan memberi ultimatum untuk berhenti merokok. Sebaiknya dukung dia, cari tahu alasan kenapa mereka merokok kemudian diskusikan mengenai langkah yang dapat diambil untuk membantu mereka berhenti merokok.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar